Selama tiga hari, para peserta memperoleh materi tentang keterampilan kepanduan, kepemimpinan, serta pengembangan diri. Tidak hanya dalam bentuk teori, kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi praktik yang memungkinkan peserta untuk langsung mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari. Selain itu, peserta diajak berdiskusi dan berbagi pengalaman guna memperluas jaringan dengan sesama pandu dari berbagai Qobilah di Kecamatan Arjasa.
Ramanda Wadzarul Fakhizi, salah satu peserta dari Kelompok 3, mengungkapkan manfaat besar yang ia peroleh selama mengikuti pelatihan ini. “Ilmu yang kami peroleh sangat aplikatif dan akan berguna dalam kehidupan sehari-hari, baik di kegiatan kepanduan saat melatih maupun dalam berbagai situasi lainnya,” ujarnya.
Pelatih dan Pembina HW (sumber foto: istimewa) |
Selain itu, pelatihan Jaya Melati 1 ini juga menjadi tolok ukur bagi para pelatih untuk terus mengembangkan kemampuan mereka di bidang pelatihan. “Harapannya, akan ada lebih banyak pelatih yang dapat mengikuti pelatihan tahap selanjutnya, yaitu Jaya Melati 2, yang insyaallah akan dilangsungkan pada bulan Juli mendatang,” ujar Bunda Maharti, salah satu Pelatih Nasional.
Pelatihan Jaya Melati ini tidak hanya menjadi ajang pengembangan diri bagi para peserta, tetapi juga sebagai upaya memperkuat kualitas pembina Hizbul Wathan di Kecamatan Arjasa. Dengan demikian, semangat kepanduan di daerah ini diharapkan terus tumbuh dan berkembang demi mencetak generasi muda yang tangguh dan berkarakter.